Selasa, 09 Juli 2013

Surat pada Tahun 2070



Ditulis pada 6 Februari 2008 oleh Pamita

Aku hidup di tahun 2070, Aku berumur 50 tahun tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal, karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang paling tua di daerahku
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun, semua sangat berbeda, masih banyak pohon dihutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan tanaman yang indah dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang dibasahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat
seringkali ada pesan yang mengatakan “JANGAN MEMBUANG AIR”, tapi tidak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis, karena persediaannya tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pernafasan, pencernaan, kulit, dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatic, pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas per hari.
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah jumlah sampah. Kami menggunakan septictank untuk buang air, seperti pada masa lampau karena tidak ada air.
Manusia di zaman kami kelihatan menyedihkan, tubuh sangat lemah, kulit pecah-pecah akibat dehidrasi, ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari, karena lapisan ozon dan atmosfer bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, manusia perempuan yang berumur 20thn terlihat seperti telah berumur 40thn.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dengan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.
Morphology manusia yang mengalami perubahan, menghasilkan anak-anak dengan berbagai defisiensi, mutasi, dan malformasi. Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup : 137 m3 per orang per hari (31,102 galon). Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini, akan dikeluarkan dari kawasan ventilasi yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di kawasan ventilasi tidak berkualitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas. Umur hidup manusia rata-rata adalah 35thn.
Beberapa Negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai air sendiri. Kawasan ini dijaga ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat berharga melebihi emas dan permata.
Disini, di tempatku tidak ada lagi pohon, karena sangat jarang turun hujan, kalaupun hujan, itu adalah hujan asam. Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan global warming.
Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya : “Ayah mengapa tidak ada air lagi sekarang ?”.
Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku! Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian, dan banyak orang lain juga!. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan , tetapi tidak seorangpun melakukan! Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya.
Sejujurnya dengan situasi ini, kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi, pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya penyelamatan planet ini!.

Google.com
Dokumen ini dipublikasikan di majalah “Cronica de los Tiempos” April 2002.
{Translation in free bhs : Yulliana Sulliyanti, Aug 2007} Auteur: Ria Ellwanger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...