Sosis
adalah produk daging olahan yang cukup populer. Bahan utama sosis biasanya berasal
dari daging sapi dan daging ayam. Daging kerbau digunakan sebagai bahan utama
pembuatan sosis. Nikumi (surimi-like)
merupakan produk antara yang mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, biasanya
dijadikan bahan baku dalam pembuatan sosis, nugget maupun bakso.
Selain
daging, dalam pembuatan sosis bahan pengikat (binder) sangat mempengaruhi kualitas sosis. Bahan pengikat
mempunyai kandungan protein tinggi seperti kasein (protein susu) dan susu skim.
Tujuan penambahan bahan pengikat diantaranya adalah membentuk dan menstabilkan
emulsi, meningkatkan daya mengikat air dan menurunkan susut masak.
Tepung
kedelai mengandung protein 56% dengan harga yang jauh lebih murah dibanding
susu skim, kasein dan isolate protein kedelai yang kandungan proteinnya 90-95%.
Berikut adalah komposisi yang terdapat dalam susu skim diantaranya protein
34,5%, lemak 0,8%, abu 7,8%, karbohidrat 53,3% dan air 3,6%.
Daya
mengikat air untuk sosis kerbau berkisar antara 83,81% - 94,28% dengan rataan 89,99%. Semakin besar
persentase subtitusi susu skim oleh tepung kedelai daya mengikat air sosis
kerbau cenderung meningkat. Menurut Bouton et
al (1971) dan Wismer-Pedersen (1971) dalam Abustam (2009), daya mengikat
air oleh protein daging dipengaruhi oleh pH.
Peningkatan
jumlah penggunaan tepung kedelai cenderung menurunkan kekerasan sosis. Menurut
Indarmono (1987) dalam Ulupi et al
(2005), kekerasan ditentukan oleh tingkat kerapatan struktur matriks yang
terbentuk akibat pemanasan. Semakin tinggi kerapatan struktur matrik, maka
semakin tinggi nilai kekerasan. Substitusi susu skim oleh tepung kedelai
menurunkan kerapatan struktur matrik sehingga sosis menjadi lebih empuk. Salah
satu sifat fungsional protein dalam sistem adalah pembentukan dan penstabilan
emulsi lemak (Padmawinata, 1997).
Semakin
tinggi subtitusi susu skim oleh tepung kedelai susut masak semakin rendah, itu
artinya penggunaan protein tepung kedelai sebagai bahan pengikat (binder) mampu menurunkan susut masak
sosis. Salah satu yang mempengaruhi susut masak adalah daya mengikat air. Daya
mengikat air sosis meningkat dengan subtitusi susu skim oleh tepung kedelai,
sehingga susut masak sosis menurun. Hal ini sesuai dengan pendapat Ockerman
(1983), susut masak sangat dipengaruhi oleh hilangnya air selama pemasakan,
keadaan ini dipengaruhi oleh protein yang dapat mengikat air, semakin banyak
air yang ditahan oleh protein maka semakin sedikit air yang keluar sehingga
susut masak berkurang. Padmawinata (1997) menyatakan sifat fungsional protein
dalam menyerap dan mengikat air adalah dengan cara pengikatan hidrogen dengan
air dan pemerangkapan air.
.jpg)
good job
BalasHapus